Pengembangan Optimis 2015 Tahun Baik Bagi Bisnis Properti
Pengembang Optimistis 2015 Tahun Baik Bagi
Bisnis Properti
By : Evi Susanti
Beberapa kalangan memperkirakan pertumbuhan bisnis properti pada 2015 akan mengalami perlambatan. Namun, para
pengembang memiliki strategi masing-masing dalam menghadapi pasar properti 2015. CEO Win Properties Amrit Lakhiani, mengatakan
untuk menghadapi kondisi properti pada 2015, maka Win, yang tengah memasarkan produk
landed house di Bogor, WinDel Rio Townhouse, akan fokus terhadap market
Jabodetabek. Amrit menyatakan, pertumbuhan properti di Indonesia secara umum
masih dalam tahap pemulihan, setelah sebelumnya mengalami penurunan pada 2014.
Meski demikian, minat dan daya beli konsumen diyakini akan terus naik dan
mengalami peningkatan pada 2015.
Namun untuk mendongkrak angka
penjualan, pengembang harus pandai-pandai memberikan reward pada calon pembeli
baik berupa perpanjangan termin pembayaran, subsidi down payment, hingga
subsidi bunga untuk transaksi dengan cara bayar KPR. "Saat ini kami tengah
fokus mengembangkan properti di Jabodetabek. Melihat dari respon masyarakat
terhadap produk kami seperti misalnya WinDel Rio Townhouse di Bogor, memang
saat ini diperlukan reward kemudahan pembayaran untuk memasarkan properti di
kelas menengah," kata dia pada acara launching website Win Properties di
Jakarta.
Senada, Director of Residential Service Coldwell
Banker Commercial, Fransiska Hendri, pada 2015 pertumbuhan properti secara umum
di Indonesia diperkirakan akan mencapai kisaran 20-25 persen. "Harga
properti di Indonesia masih terhitung baik dan tidak akan mengalami penurunan
seperti halnya yang terjadi di negara lain dikarenakan para pembeli properti di
Indonesia masih cukup banyak yang tidak menggunakan fasilitas kredit perbankan
sebagai sumber pembiayaan," kata dia. selain itu dia mengatakan distribusi
dan pengembangan produk properti yang belum meluas dan merata di setiap penjuru
negeri menjadi sebuah kesempatan tersendiri bagi perseroan.
"Sehingga apabila dibuat suatu perbandingan
antara luas lahan yang tersedia dengan luas lahan yang telah dikembangkan, maka
perbandingannya masih jauh dari adanya krisis ataupun adanya kondisi luar biasa
seperti halnya penurunan harga," jelas dia. Menurutnya, kenaikan harga
properti akan terjadi pada 2015, namun diyakini tidak akan melemahkan daya beli
masyarakat terhadap properti karena kenaikan harga bensin akan tetap diimbangi
dengan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan properti baik untuk
keperluan hunian maupun keperluan investasi.
Oleh karena itu pengembang juga harus cermat menangkap
peluang ini dan kreatif melaksanakan aktivitas pemasaran.
Comments
Post a Comment