EKONOMI LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ekonomi Bisnis sector furnitur Indonesia
sekarang kalah bersaing dengan produk furniture Vietnam. Hal ini terlihat pada
data 2009 yang menunjukkan bahwa Indonesia hanya membukukan ekspor furniture
dan kerajinan Indonesia yang hanya berjumlah 2,65 miliar dolar AS, sedangkan
Vietnam berhasil meraup 3,8 miliar dolar AS.
Kita patut acungkan jempol dan belajar dari
kesuksesan Vietnam ini. Karena walaupun kinerja ekspor Vietnam yang baru
bangkit dari keterpurukan yang mengakibatkan kemelorotan hingga 60 % tetapi
atas bantuan dan dukungan penuh dari pemerintahnya maka produk Vietnam bisa
bangkit dan mencatat hasil terbaik. Dukungan penuh Pemerintah Vietnam terhadap
pengusaha furniture itu antara lain dalam bentuk kemudahan – kemudahan
perizinan, insentif bagi para pemilik modal di sector furniture, serta promosi
dan perlindungan. Dukungan yang besar dari pemerintah Vietnam ini juga yang
membuat banyak investor dan trader asal Taiwan dan China membenamkan investasi
di Vietnam dan menjadikan Vietnam sebagai Negara pengekspor furniture tertinggi
di Asia Tenggara.
B.
Rumusan Masalah
Beranjak dari latar belakang di atas maka
rumusan masalah dari makalah ini adalah Apa itu Ekonomi dan Lingkungan
dan Bagaimana hubungan antara keduanya?
C. Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah agar kita dapat mengetahui tentang Ekonomi dan Lingkungan dan
Bagaimana hubungan antara keduanya.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya
alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya.
Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang,
sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
I.I. Sumber daya juga dapat di klasifikasi menjadi
beberapa jenis sumber daya
1)
Sumber daya alam berdasarkan jenisnya :
·
sumber daya alam hayati / biotic adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
·
sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal
dari benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
2)
Sumber daya alam
berdasarkan sifat pembaharuannya :
·
sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
·
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak
bumi, batubara, timah, gas alam.
·
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited. contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
3)
Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya :
·
sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan
menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian,
dan lain-lain .
·
sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak
bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
I.2. Peranan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Salah satu peranan dari ekonomi sumber daya alam dan
lingkungan yaitu sebagai penyedia bahan baku, penerima sisa produksi/konsumsi
(limbah), dan penyedia fasilitas. Implikasi dari peranan tersebut adalah bahwa
lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa
adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan
bahwa dalam sistem ekonomi, nilai lingkungan harus diperlakukan sama, seperti
halnya perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan modal) yakni
sebagai aset ekonomi. Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki,
maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan.
Pembangunan ekonomi saling berkaitan satu sama lain
sehingga kebijaksanaan- kebijaksanaan pertanian dapat berakar pada degradasi
lahan, air, dan hutan. Juga ekonomi dan ekologi harus dipadukan dalam proses
pengambilan keputusan dan pembuatan hukum tidak hanya untuk melindungi
lingkungan, namun juga untuk melindungi dan meningkatkan pembangunan. Dengan
demikian pembangunan ekonomi yang mesti diterapkan adalah pembangunan yang
berwawasan lingkungan dalam arti tidak menguras sumberdaya alam dan merusak
lingkungan.
Tujuan akhir pengelolaan sumberdaya alam adalah kesejahteraan
masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara seperti sumber devisa,
pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan
daerah/masyarakat dan pemerataan. Untuk keperluan tersebut informasi mengenai
cadangan yang ada, kegiatan eksplorasi, produksi, konsumsi, biaya, harga,
faktor lingkungan, dan lain-lain sangat diperlukan. Aplikasi ilmu ekonomi
terhadap isu-isu lingkungan diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran yang
lebih mendalam terhadap pentingnya lingkungan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan yang diharapkan. Ini mengandung pengertian bahwa peningkatan
kualitas lingkungan juga merupakan peningkatan ekonomi apabila kepuasan atau
kesejahteraan sosial meningkat.
Mengingat SDA tersebut ketersediaannya terbatas, maka diperlukan
cara pengelolaan yang bijaksana dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk
memenuhi tujuan tersebut maka prinsip ekonomi lingkungan sangat diperlukan
dalam rangka menuju penggunaan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan. Adanya
pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia
berupa tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian dan di sisi lain
memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia berupa pencemaran lingkungan
dan menipisnya persediaan sumberdaya alam.
2. Lingkungan
Sumber daya alam merupakan faktor input dalam
kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumberdaya alam tidak terbatas
sebagai faktor input saja karena proses produksi akan menghasilkan output
(misalnya Limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan
ketersediaan sumberdaya alam.Sumberdaya alam menghasilkan barang dan jasa untuk
proses industri yang berbasis sumberdaya alam maupun yang langsung dikonsumsi
oleh rumah tangga. Dari proses industri dihasilkan barang dan jasa yang kemudian
dapat digunakan oleh rumah tangga untuk konsumsi.
Kegiatan produksi oleh industri dan konsumsi
rumah tangga menghasilkan limbah (waster) yang kemudian dapat di daur ulang.
Proses daur ulang ini ada yang langsung kembali ke alam dan lingkungan
(misalnya proses pemurnian air kembali atau udara ), juga ada yang kembali ke
industri, seperti pendaurulang botol plastik dan lain sebagainya. Dari limbah
ini sebagai komponen ada yang tidak dapat daur ulang, dan menjadi residual yang
akan kembali ke lingkungan tergantung dari kemampuan kapasitas penyerapan atau
asimilasinya
Sumber Daya Alam (SDA) mencakup semua benda
yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun yang mati, yang jumlahnya terbatas
serta diusahakan atas dasar kriteria yang memenuhi syarat secara teknologi,
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara sektoral sumberdaya alam dapat
dikategorikan ke dalam sumberdaya pertanian, hutan dan segala produknya,
lahan-lahan alami, perikanan darat dan laut, sumber mineral, sumber energi
non-mineral, sumber daya air, dan lain-lain.
Menurut penggunaannya sumber daya alam dapat
digunakan untuk konsumsi langsung (ikan, air, daerah rekreasi, dan kayu bakar),
sebagai masukan dalam proses (kayu bakar untuk menghasilkan panas), serta untuk
konsumsi dalam proses antara (bahan bakar pada pabrik).
Pengelolaan sumber bahan mentah pada perut bumi
sebaiknya memperhitungkan dari segi teknologi dan perkembangan kelangkaan
penyediaan bahan mentah dalam pasaran dunia, di samping mengusahakan
pengelolaan sumber alam dengan dampak kerusakan lingkungan sekecil mungkin.
Sumber daya alam yang mengalami perubahan dalam
proses pembangunan terletak di atas tanah dan hutan menempati dudukan
penting sebagai sumber alam yang bisa diperbaharui. Hutan berfungsi sebagai
sumber penyimpan dan pengatur air sumberdaya alam dapat dikategorikan ke dalam
dua bentuk yakni SDA yang dapat diperbarui (renewable resources) dan SDA yang
tidak dapat diperbarui (non-renewable).
Ditinjau dari kepemilikannya, terdapat tiga
macam sumberdaya alam yaitu sumberdaya alam milik pribadi (privately owned
resources), sumberdaya alam milik bersama (common property resources), dan
sumberdaya alam tak bertuan (open acces resources (Reksohadiprojo &
Brojonegoro, 1997)
2.1. Usaha Mengatasi berbagai Masalah
Lingkungan Hidup sebagai berikut:
a) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan
Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan. Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang
terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan
sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara
sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya
alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan
perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut.Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan
yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka
akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang
akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya
alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan
merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan
pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu
diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
b) Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam
pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha
atau upaya sebagai berikut:
§
Menjaga kawasan
tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena
daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
§
Reboisasi di
daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata
air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
§
Adanya
pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
§
Adanya
kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
§
Adanya
pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan
polusi.
§
Memperbanyak
penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk
buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
§
Pembuatan
sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
c) Pengelolaan Daur Ulang Sumber
Daya alam
Tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat
dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien
dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.
3. Ekonomi
Konsep sistem ekonomi konvensional, kegiatan
ekonomi digambarkan semata-mata hanya merupakan kegiatan produksi dan konsumsi
tanpa memasukkan fungsi lingkungan ke dalam sistem.
Interaksi antara kegiatan konsumsi dan produksi
di mana individu, rumah tangga dan masyarakat menawarkan jasa-jasanya kepada
perusahaan antara lain berupa tenaga kerja, dan sebaliknya perusahaan
menyediakan hasil produksinya kepada individu, rumah tangga ataupun masyarakat.
Dalam konsep ini (sistem ekonomi konvensional)
lingkungan tidak diperhitungkan ke dalam proses produksi dan konsumsi. Tidak
dimasukkannya lingkungan sebagai sebuah komponen sistem ekonomi merupakan hal
yang naif karena baik kegiatan produksi maupun kegiatan konsumsi selalu
berinteraksi dengan lingkungan. Dalam interaksi lingkungan hidup memiliki
fungsi sebagai pendukung keberlanjutan kegiatan rumah tangga dan perusahaan
yang pada akhirnya sebagai pendukung kegiatan perekonomian secara keseluruhan.
4.
Hubungan
Ekonomi dan Lingkungan
Hubungan timbal balik yang kuat antara ketiga
kategori dukungan yang disediakan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Bila
limbah dibuang ke lingkungan sampai batas tertentu,lingkungan masih mampu
mengasimilasikannya dan mempertahankan kualitasnya.
Apabila pembuangan limbah ke lingkungan terjadi
terus menerus dan intensif, maka lingkungan akan kehilangan kemampuan
asimilasinya, dan akan ada kelebihan limbah di lingkungan tempat kita hidup.
Dengan demikian jika lingkungan tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai penerima
limbah, maka dapat merusak fungsinya bagi manfaat yang lain, juga dapat
mengganggu kemampuannya sebagai penyedia bahan baku dan penyedia fasilitas.
Kerusakan lingkungan dapat menghambat atau
membalik pertumbuhan ekonomi, dimana kerusakan lingkungan dapat mengerosi
potensi-potensi bagi pembangunan. Lingkungan dan pembngunan bukan tantangan
yang terpisah, keduanya saling berkaitan tanpa dapat di tawar-tawar lagi.
Yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa
penggunaan sumberdaya alam untuk masa yang akan datang secara langsung
berhubungan dengan imbangan antara penduduk dengan sumberdaya alam tersedia.
Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa maka akan
meningkatkan eksploitasi sumberdaya alam yang dapat mengakibatkan memburuknya
kondisi lingkungan. Untuk itu perlu dibedakan antara sumberdaya alam dan barang
sumberdaya.
Sumberdaya alam (natural resources) adalah
segala sesuatu yang berada di bawah/atas bumi, termasuk tanah itu sendiri, yang
sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi. Sedangkan
barang sumberdaya (resource commodity) adalah sumberdaya alam yang sudah
diambil dari bumi yang siap digunakan dan dikombinasikan dengan faktor produksi
lain sehingga dapat dihasilkan produk baru berupa barang dan jasa untuk
konsumen dan produsen.
Keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan dapat
diringkas ke dalam tiga macam hubungan yang saling terkait yaitu terdapat
hubungan positif antara jumlah dan kualitas barang sumberdaya dengan
pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan akan
sumberdaya alam akan semakin meningkat.
Terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan
ekonomi dengan tersedianya sumberdaya alam di dalam bumi. Artinya kenaikan
pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan sumberdaya alam
di bumi.Hal ini tidak lain karena proses eksploitasi Sumber Daya Alam akan
membawa konsekuensi berkurangnya stok.
Terdapat hubungan positif antara pembangunan
ekonomi dengan pencemaran lingkungan Fenomena ini umumnya terjadi di negara
berkembang.
Peranan utama dari lingkungan sebagai pendukung
kegiatan ekonomi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yakni sebagai
penyedia bahan baku, penerima sisa produksi/konsumsi (limbah), dan Penyedia
fasilitas.
Implikasi dari peran tersebut adalah bahwa
lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa
adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan
bahwa dalam sistem ekonomi, nilai lingkungan harus diperlakukan sama, seperti
halnya perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan modal) yakni
sebagai aset ekonomi. Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki,
maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan.
Pembangunan ekonomi saling berkaitan satu sama
lain sehingga kebijaksanaan- kebijaksanaan pertanian dapat berakar pada
degradasi lahan, air, dan hutan. Juga ekonomi dan ekologi harus dipadukan dalam
proses pengambilan keputusan dan pembuatan hukum tidak hanya untuk melindungi
lingkungan, namun juga untuk melindungi dan meningkatkan pembangunan.
Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti
diterapkan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak
menguras sumberdaya alam dan merusak lingkungan.Peranan ekonomi baik di masa
sekarang maupun yang akan datang akan tetap diperlukan mengingat syarat
kelayakan ekonomi menjadi mutlak dalam usaha pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan.
Sebagaimana dikatakan bahwa tujuan akhir
pengelolaan sumberdaya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare)
dengan tujuan antara seperti sumber devisa, pemenuhan kebutuhan manusia,
pelestarian lingkungan, pembangunan daerah/masyarakat dan pemerataan. Untuk
keperluan tersebut informasi mengenai cadangan yang ada, kegiatan eksplorasi,
produksi, konsumsi, biaya, harga, faktor lingkungan, dan lain-lain sangat
diperlukan.
Aplikasi ilmu ekonomi terhadap isu-isu lingkungan
diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran yang lebih mendalam terhadap
pentingnya lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang diharapkan.
Ini mengandung pengertian bahwa peningkatan kualitas lingkungan juga merupakan
peningkatan ekonomi apabila kepuasan atau kesejahteraan sosial
meningkat.Sebagaimana diketahui bahwa dalam proses pembangunan ekonomi
dibutuhkan adanya penggunaan SDA.Mengingat SDA tersebut ketersediaannya
terbatas, maka diperlukan cara pengelolaan yang bijaksana dan dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka prinsip ekonomi
lingkungan sangat diperlukan dalam rangka menuju penggunaan SDA dan lingkungan
yang berkelanjutan
Oleh sebab itu masih banyak rahasia alam tidak
diketahui manusia. Namun ketidak tahuannya bukanlah alasan untuk memburu,
membunuh, atau memusnahkan binatang dan tumbuhan langka. Allah SWT menciptakan
alam tanpa sia-sia, setiap ciptaan-Nya punya fungsi, punya arti dan makna bagi
kehidupan sungguh pun kita belum menyadarinya. Karena itu sudah selayaknya kita
melestarikan ciptaan-Nya
Sebagai kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi
yang menggunakan SDA sebagai input tidak disertai dengan upaya pencegahan
terhadap pencemaran yang ditimbulkan. Akibatnya adalah bahwa semakin tinggi
akselerasi pembangunan ekonomi berakibat semakin tingginya tingkat pencemaran
yang ditimbulkan.
Adanya pertumbuhan ekonomi akan menimbulkan
dampak positif bagi kehidupan manusia berupa tersedianya barang dan jasa dalam
perekonomian dan di sisi lain memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia
berupa pencemaran lingkungan dan menipisnya persediaan sumberdaya alam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan akhir pengelolaan sumberdaya alam adalah
kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara seperti sumber
devisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan
daerah/masyarakat dan pemerataan.
Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti
diterapkan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak
menguras sumberdaya alam dan merusak lingkungan.Keterkaitan antara ekonomi dan
lingkungan dapat diringkas ke dalam tiga macam hubungan yang saling terkait yaitu
terdapat hubungan positif antara jumlah dan kualitas barang sumberdaya dengan
pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan akan
sumberdaya alam akan semakin meningkat
Sumberdaya alam (natural resources) adalah
segala sesuatu yang berada di bawah/atas bumi, termasuk tanah itu sendiri, yang
sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi. Sedangkan
barang sumberdaya (resource commodity) adalah sumberdaya alam yang sudah
diambil dari bumi yang siap digunakan dan dikombinasikan dengan faktor produksi
lain sehingga dapat dihasilkan produk baru berupa barang dan jasa untuk
konsumen dan produsen.
B. Saran
Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti
diterapkan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak
menguras sumberdaya alam dan merusak lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/masalah-ekonomi
Comments
Post a Comment