Kompotensi Guru dalam Motivasi Belajar Siswa


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia  hidup untuk memenuhi kebutuhannya dalam rangka tersebut manusi melakukan aktivitas yang didorong oleh motivasi. Motivasi adalah daya penggerak yang menjadikan manusia melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Demikian pula halnya siswa yang sedang menjalani aktivitas belajar di sekolah, karena didorong oleh motivasi dalam diri masing-masing. Motivasi belajar merupakan daya pengerak dari berbagai motif yang ada pada diri individu dan diarahkan pada tujuan tertentu. Untuk mempelajari suatu ilmu dengan baik dibutuhkan motivasi, sebab motivasi berkaitan dengan semangan dan kegairahan seseorang untuk melakukan seuatu.
Keberhasilan prosese belajar disekolah banyak dipengaruhi oleh factor guru dan siswa. Oleh krena itu, kompotensi guru dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar merupakan salah satu factor yang menentukan motivasi siswauntuk melakukan aktivitas belajarnya.
Salah satu factor yang membangkitkan motivasi siswa adalah guru. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki berbagai kompotensi dalam melksanakan aktivitas kepengajarannya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud  kompotensi guru dan motivasi belajar siswa?
2.      Apasajakah kompotensi yang harus dimiliki oleh guru untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa??
3.      Bagaimanakah hubungan antara kompotensi guru dengan membangkitkan motivasi belajar siswa?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan karya ilmiah ini ialah untuk mengethui:
1.      Pengertian kompotensi guru  dan motivasi belajar siswa.
2.      Kompotensi yang harus dimiliki oleh guru untuk dapt membangkitkan motivasi belajar siswa.
3.      Hubungan antara kompotensi guru dengan membangkitkan moivasi belajar siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kompotensi Guru dan Motivasi Belajar siswa
Kompotensi adalah kemampuan seseorang baik kualitatif maupun kuantitatif. Kompotensi merupakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan tugas, jabatan, maupun profesinya. Jadi kompotensi guru adalah kecakapan , kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mmpunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagai mana tujuan dari pendidikan. Kompotensi menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru.
Motivasi merupakan dorongan, alasan, kehendak atau kemuan, suatu daya penggerak dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tertentu dan member arah dalam mencapai tujuan, baik dorongan atau rangsangan dari dalam maupn dari luar diri seseorang.
Motivasi belajar siswa merupakan kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas beajar. Motivasi itu bias dating dari diri dalam siswa sendiri maupun dari luar dirinya. Dalam prosese belajar di sekolah, maka motivasi belajar bias datang dari seorang guru. Guru adalah salah sau factor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar siswa. Oleh karenanya kemampuan seorang guru untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sangat penting.

B.     Kompotensi Guru
Sama halnya dengn profesi lain, guru pun membutuhkan sejumlah pengetahuan, metode, kecakapan yang yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. Oleh karnanya guru harus memiliki kompotensi yang lebih agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Setidaknya ada tiga bidang kompotensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar, yaitu: kompotensi pribadi, kompotensi professional, dan kompotensi social. Secara lebih rinci kompotensi tersebut adalah:
1.      Kompotensi Pribadi
Seorang guru dituntut memiliki kepribadian yang baik, karena disamping mengajarkan ilmu, guru juga harus membimbing dan membina anak didiknya. Perbuatan dan tingkah lakunya harus dapat dijadikan teladan, artinya seorang guru harus brbudi pekerti luhur. Dengan kata lain guu harus bersikap yang terbaik dan konsekuan terhadap perkataan dan perbuatannya, karena guru adalah figur sentral yang akan dicontoh dan diteladani anak didik.
Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar memiliki kompotensi kepribadian yang mantap, baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga Negara yang konsisten pada profesinya. Sebagai pribadi yang menghambakan diri kepada Allah SWT. dan sebagai warga negara yang mengembn amanat untuk melaksanakan profesinya sebaik-baiknya.
Kompotensi pribadi, meliputi:
a)      Peka terhadap perubahan dan pembaharuan.
b)      Berpikir alternative.
c)      Adil, jujur, dan objektif.
d)     Disiplin dalam menjalankan profesinya.
e)      Ulet dan tekun bekerja.
f)       Berusaha memperoleh hasil kerja sebaik-baiknya.
g)      Simpatik dan menarik, luwes, bijaksana, dan sederhana dalam bertindak.
h)      Bersikap terbuka.
i)        Kreatif.
j)        Berwibawa.
2.      Kompotensi professional
Masalah utama pekerjaan profosi  adalah implikasi dan konsekuensi jabatan terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Setiap guru harus memahami fungsinya sangat besar pengruhnya terhadap cara bertindak an berbuat dalam menunaikan tugasnya sehari-hari disekolah dan di masyarakat.
Dengan demikian, seorang yang telah memilih guru sebagai profesinya harus benar-benar profeional dibidangnya. Disamping juga harus memilki kecakapan an kemampuan dalam mengola interaksi belajar mengajar. Hal ini dapat dipahami bahwa profesionaitas seorang guru dapat menentukan keberhasilan proses belajar siswa.
Kompotensi professional, meliputi:
a)      Mampu mengola dan menggunakan media serta sumber belajar.
b)      Mampu memahami karakteristik siswa.
c)      Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.
d)     Berani mengambil keputusan.
e)      Memahami kurikulum dan perkembngannya.
f)       Mampu bekerja terencana dan terprogram.
g)      Mampu menggunakan waktu secara tepat.
3.      Kompotensi Sosial
Seorang guru tidak hanya bertanggung jawab di dalam kelas, tetapi juga harus mewarnai perkembangan anak didik di luar kelas. Guru bukanlah sekedar oang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu tetapi juga anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa.
Dalam kehidupan social guru juga merupakan figur sentral yang menjadi ukuran masyarakat untuk mengambil keteladanannya. Hal ini menuntut guru untuk berperan secara profesioal dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik. Keterlibatan seorang guru dalam khidupan masyarakat akan menjadi tuntunan bagi anak didik.
Kompotensi sosil, meliputi:
a)      Terampil berkomunikasi dengan siswa.
b)      Bersikap simpatik.
c)      Pandai bergaul dengan kawan dan mitra kerja.

C.    Hubungan Antara Kompotensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa
Dalam proses belajar mengajar terdpat kesatuan antara belajar siswa dengan mengajar guru, yang keduanya terjalin hubungan yang salinh menunjang. Proses mengajar guru tidak akan berarti tanpa diikuti dengan motivasi belajar siswa sulit mengarah kepada tujuan tanpa bimbingan dari guru dengan segala kompotensi yang dimiliki.
Aktivitas belajar yang disrtai dengan motivasi yang kuat, akan menhasilkan prestasi yang baik. Smakin tepat motivasi yang diberikan, semakin berhasil pengajaran itu, motivasi menentukan intensitas usaha belajar siswa.
Semakin kuat motivasi belajar siswa maka kemungkinan besar lebih baik prestasi belajarnya. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu tindakan tertentu karna adanya motivasi. Motivasi yang baik dalam blajar akan membawa hasil yang baik pula.
Mengingat pentingnya motivasi dalam belajar, maka guru juga harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, terutama motivasi dari dalam diri siswa sendiri atau yang sering disebut dengan motivasi instrinsik.
Cara lain untk membangkitkan motivasi belajar siswa adalah dengan cara memberikn motivasi ekstrinsik atau dari luat diri siswa yang berfungsi sebaai stimulan (rangsangan). Ada beberpa cara yang dapat dilakukan, misalnya: member hasil ulangan, member hadiah, pujian ataupu dengan member hukumn kepada siswa.
Sebaik apapun orientasi yang dimiliki siswa, ia tidak akan berkembang dengan baik kecuali dengan binaan dan arahan yang intensif. Seorang yang berkepribadian yang memiliki kemampuan mendidik akan mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya. Guru berfungsi sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar menajar.
Belajar sebagai aktivitas dipengaruhi oleh beberapa factor, baik factor dari dalam diri iswa maupun dari luar, factor dari dalam misalnya: kesiapan belajar, motivasi, minat, konsentrasi, keteraturan, tujuan yang jelas. Adapun factor dari luar adalah lingkungan tempat siswa belajar, mialnya: ruangan kelas, penerangan, alat-alat belajar, termasuk guru. Kompotensi yang dimiliki guru berperan dalam mendukung keberhasilan belajar siswa.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kompotensi guru adalah kecakapan , kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mmpunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagai mana tujuan dari pendidikan. Kompotensi menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru. Motivasi belajar siswa merupakan kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas beajar Motivasi belajar siswa merupakan kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas beajar.
Kompotensi yang harus dimiliki seorang guru setidaknyaada tiga bidang agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu; kompotensi pribadi, kompotensi professional, dan kompotensi social. Kompotensi yang dimiliki guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dengan berbagai kompotensi yang dimiliki dapat menjai rangsangan yang memotivasi siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan sungguh-sungguh, sehingga pada akhirnya akan mendukung kenerhasilan siswa dalam belajarnya.



Saran
            Mengingat pentingnya kompotensi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, maka guru harus senantiasa meningkatkan kompotensinya sehingga belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan akan menjadi factor pendukung bagi siswa untuk mraih prestasi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Cece. 1991. Kemampuan Dasar dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya : Bandung

User, Usman. 2008. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya : Bandung
Nasution. 2010. Asas-Asas Mengajar. Jemmars : Bandung

Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jumat Bahasa Bugis

Khutbah Bahasa Bugis

Khutbah Idul Adha Versi Bahasa Bugis